Rabu, 04 Juni 2008

Operasional Pabrik Es bagai buah Simalakama




Pabrik Es Balok milik Pelabuhan Perikanan Banjarmasin dengan berat 35 Kg dijual dengan harga Rp 7.000,-/balok saat ini mengalami kendala dalam hal operasionalnya, mengingat harga BBM saat ini setelah diumumkan Pemerintah melalui Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro 23 Mei 2008, pukul 21.30 WIB di Departemen Keuangan , Jakarta.Alasan utamanya, sebagaimana berkali-kali diungkapkan Pemerintah adalah tekanan yang semakin berat terhadap APBN 2008 akibat terus membengkaknya apa yang disebut dengan "subsidi BBM" sebagai dampak langsung dari terus meroketnya harga BBM di pasaran Internasional yang telah menembus kisaran angka US$ 120 per barrel. Kebijakan Pemerintah untuk menaikan harga BBM ini jelas harus dipertanyakan, seolah sudah tidak ada lagi cara lain untuk mendapatkan dana bagi kebutuhan APBN
Sehingga saat ini Pabrik Es di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin mengalami kendala yang sangat serius bagai buah simalakama, kami dari pengelola tidak hanya tinggal diam saja melihat kondisi saat ini, Namun kami telah berusaha mengoperasikan Pabrik Es ini dengan menggunakan sumber energi PLN, yang saat ini masih dalam tahapan prosedural.
Saat ini kami masih menggunakan genset untuk penggerak Pabrik Es.
Kami juga membuka kesempatan bagi pihak swasta yang ingin dan mau diajak bekerjasama, karena mengingat kebutuhan es di Pelabuhan Perikanan ini sangat diperlukan keberadaanya oleh para stake holder.

3 komentar:

"Dalam Genggaman Tuhan" mengatakan...

Perlu pak, di usahakan agar nelayan tidak sampai kekurangan Es, sebab cold chain system dimulai dari sini. untuk operasional yang mahal coba gunakan PLN pada jam2 tertentu dan gunakan genset pada beban puncak. menurut saya harga Es yang Rp.7000,- sudah cukup mahal, jangan sampai menaikan harga Es lagi. demikian, terimakasih.

Unknown mengatakan...

Kalau mau pesan gimana mas.

Unknown mengatakan...

Kalau mau pesan gimana mas.